Sabtu, 22 Januari 2011

PUISI-PUISI oleh Mappidemmang


Amma Toa

Amma Toa
dalam pengembaraan zaman
menapak dunia bayang

Tana Toa yang purba
sebuah dunia yang tak lekang
ajaran pasang*) yang luhur
Adat Kajang yang kukuh
tempatmu berpijak
Amma Toa yang bijak

Tana Toa yang perawan
yang kerap dipinang zaman
jatuh cinta
memuji-muji
kadang mengiba-iba
adakah zaman sayang padanya?

Menukik ke sebuah pusat dunia
di sini di butta embayya**)  
berdiri berhadap-hadapan saling lirik dengan keangkuhan
masing-masing:
Amma Toa dan dunia bayang

Amma Toa
dalam pengembaraan zaman
dan memandang dunia bayang

Keperawanan Tana Toa
kegairahan zaman
telah menyatu di ranjang angan 
kita tunggu yang bakal lahir

_________________________

Bulukumba, 1991.

*) ajaran hidup, patokan moral, dan sumber perilaku adat.
**) kawasan (berlakunya) adat.






Seniman

Seniman adalah
dewa sepi yang mukim
di angin

anehkah?

Seniman
memenjarakan diri
dalam kesepian abadi

anehnya
Seniman
tebarkan wangi sorga
dalam penjara sepi umumkan perang
dalam lelap dunia

Seniman adalah
dewasepi yang semedi
di keriuhan dunia

anehkah?

Seniman adalah
pengembara sejati
sekali lahir tak pernah mati
tegar ide setia dan sejati
habis pun ia mengabdi pada nurani
lancang pun ia meneror cela nurani

Seniman adalah
pejuang paling tangguh
tak terkalahkan

anehnya
begitu hadir telah akrab dengan sepi
karena Seniman
kesepian itu sendiri

________________________

Bulukumba, 1992



Bicara Soal Politisi dan Seniman

Politisi menartik simpati massa
untuk kuasai aspirasi massa

Seniman menarik perhatian masyarakat
untuk kukuhkan apresiasi masyarakat

                massa sebukit pasir
                masyarakat selubuk hati

Politisi kawani massa
perkawanan ala politisi

Seniman akrabi masyarakat
keakraban manusiawai

Pilitisi hindari tantangan
                dan menaklukkan

Seniman hadiekian
                tantangan dan menjinakkan

Politisi amat menakuti
                ketakstabilan ideologi

Seniman amat menakuti
                 ketakbebasan kreatif

Politisi gandrungi kemenangan
Seniman renungi kekalahan

Politisi dan Seniman adalah
pemenang-pemenang sekalian pecundang-pecundang
terhormat dunia
yang dimaklumi


________________________

Bulukumba, 1992






1 komentar:

  1. terharu membaca puisi2nya etta, sayang masih banyak puisinya yg blum di posting,,, makasih puang FAHMI!!!

    BalasHapus