Sabtu, 01 Januari 2011

BIODATA FAHMI

FAHMI SYARIFF
Main teater pada awalnya karena “dendam”. Tahun 1964 kakak kelasnya yang akan tamat (di SMA Negeri 198 Bulukumba) akan menyelenggarakan acara perpisahan. Salah satu acaranya adalah pementasan drama di bawah bimbingan Pak Emil Agus Kalalo,guru Civicsnya,yang sering menulis naskah dan sutradara di sekolahnya. Fahmi selalu berdiri di pintu kelas tempat berlatih saban latihan sore hari, bukan untuk nonton, melainkan menampakkan diri agar diajak juga main. Tapi sampai latihan terakhir, bahkan sampai pementasan selesai, dia tak pernah ditegur. 

Dalam dirinya tumbuh “dendam”. Dia lalu menulis naskah sendiri, memanggil dan berlatih dengan teman-temannya yang juga mau tapi tidak pernah diajak oleh guru. Mereka latihan di berbagai tempat selama sebulan lebih tiap sore, dan akhirnya main di Gedung Wanita Bulukumba. Prinsipnya: bagus atau tidak, hak penonton. Judulnya Dendam dan Korban, kisah cinta segi tiga yang penuh simbahan  darah. Belakangan disadarinya, drama tersebut dipengaruhi oleh drama Ayahku Pulang karya Usmar Ismail yang pernah dia tonton  sebelumnya.

Selanjutnya masuk ISBM (Ikatan Seniman Budayawan Muhammadiyah) Bulukumba dan main sebagai Aswad (tokoh pembantu) dalam drama Timadhar karya Mayor (TNI) Yunan Helmy Nasution. Dalam acara perpisahan saat tamat SMA tahun 1966, main sebagai Amir (tokoh utama) dalam drama Mereka Mulai Menyerang karya Rahman Arge. Sutradaranya, Andi Syafruddin Gani dan M. Arman Yunus, selesai pementasan ketika itu bilang: “Kamu punya bakat main drama.” 

Setelah di Makassar dipanggil main oleh Saleh Mallombasi (alm.) dalam drama Montserrat  (Emmanuel Robles) produksi Teater Makassar, pimp. produksi Arsal Alhabsi, sutradara Rahman Arge. Latihannya 5 bulan termasuk training centre 1 bulan; general rehearsal 5 Agustus 1970, main 7 sampai 12 Agustus 1970 di Gedung Dewan Kesenian Makassar Jl. Irian 69. Setelah pementasan, dapat honorarium Rp 8.000., langsung beli celana saddle king (ketat, warna merah tua). Penyerahan honorarium di Kebun Binatang. Dalam produksi ini, semua pemain laki-laki dapat surat izin gondrong dari Pak Kapolda Sulselra.

Setelah menulis drama Dendam dan Korban (1964), juga menulis drama Baja Putih (1972), Datu Museng & Maipa Deapati (1975), Karaeng Bontoala’ (1976), Kerikil-Kerikil (1977), Arung Palakka (1988), Nuansa-Nuansa Alma Mater (1991), Karaeng Pattingalloang (1992), Para Karaeng (1994), dan Manusia-Manusia Perbatasan (1995). Tiga di antaranya (Karaeng Pattingalloang, Arung Palakka,  Para Karaeng) diterbitkan oleh Hasanuddin University Press (2005) dengan judul Trilogi Drama Teropong dan Meriam atas bantuan Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Radi A. Gany.

Mendirikan beberapa grup teater: Latamaosandi bersama Jacob Marala, Ichsan Amar, Husni Husen Nud, Philips Tangdilintin (1968), Yuvana Santika bersama Manan Ibrahim (1969), Poseidon Arts Group bersama Sandy Karim (alm.) dan Amir Sinrang (1975), Pola Artistik bersama pemuda Gantarang (1977), Kosaster bersama Shaifuddin Bahrum (1985), Teater Titik-Titik bersama A. Ansar Agus dan Salahuddin Alam (1995).

Dalam dua kali festival teater se-Sulawesi Selatan, terpilih sebagai Aktor Terbaik (1971) dan Aktor Pembantu Terbaik (1977). Kritiknya Sinetron IS: Obsesi dalam Bahasa Gambar yang Naratif terpilih sebagai Pemenang II Sayembara Kritik Sinetron TVRI (1991). Menerima Hadiah Seni dari Dep. P. dan K. (1993), Anugerah Seni dari DKSS (1999), dan Celebes Award dari Gubernur Sulsel (2002), ketiganya dalam bidang penulisan, pemeranan, dan penyutradaraan teater.

Putra Drs. Syariff Saleh dan Hamidah Daeng Puji ini dilahirkan 23 Mei 1947 di Bulukumba, Sulawesi Selatan, menyelesaikan SR dan Ibtidaiyah (1959), SMP (1963), SMA (1966) semua di Bulukumba. Di Makassar menyelesaikan School of Acting DKM (1972), Sarjana Muda Sastra Barat Unhas (1970), Sarjana lengkap Sastra Indonesia Unhas (1994), dan Pascasarjana Unhas (2001). Kini Ketua I Kompartemen Pendidikan dan Pelatihan Dewan Kesenian Makasar, dosen di Fak. Ilmu Budaya Unhas sejak 1985 dan Fak. Ilmu Komunikasi Univ. Fajar sejak 2004.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar