Rabu, 12 Januari 2011

AN-NUR


Sang Cahaya
(An-Nur)
Pertunjukan Sastra karya Fahmi Syariff
_______________________________

MUSIK:.......................................................................................

DI BAGIAN DEPAN KANAN, TERDAPAT GUA, SEDANGKAN DI BAGIAN DEPAN KIRI SEORANG NARATOR, QORI DAN, ATAU,  QORIAH.

QORI:
SURAH SHAD, AYAT 71-74. Izqola robbuka lilmalaikati.... dst.

NARATOR 1:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat
Aku hendak menciptakan manusia dari tanah liat
Apabila telah Kubentuk ia, dan Kutiupkan roh-Ku ke dalam dirinya, hendaklah kamu bersujud kepada-Nya
Maka bersujudlah para malaikat
Kecuali iblis. Ia menyombongkan diri dan menjadi salah satu yang mengingkari Tuhan

MUSIK:.......................................................................................

NARATOR:
Hari ini ialah hari yang penuh rahmat dan ampunan.
Di langit yang biru
Awan-awan terpecah dan bergerak sangat pelahan bagai perak yang disepuh
berkilauan dan mengikuti angin ke selatan
ke utara, ke barat, ke timur, ke tenggara, dan arah ke mana saja
Mereka mengikut tanpa bimbang, tanpa ragu sedikit juga
Karena awan-awan itu adalah sayap-sayap para bidadari yang membawa damba dan harapan
Karena awan-awan itu adalah sayap-sayap para bidadari yang membawa rahmat dan ampunan
bagi segenap manusia, bagi segenap makhluk, dan bagi segenap kehidupan
yang di bumi, yang di langit, yang di udara, yang di awan, dan seganap lautan.
Ya, ke mana saja dan di mana saja alam ini membentang.

MUSIK:.......................................................................................

DUA KELOMPOK DARI SISI YANG BERTENTANGAN, MASUK ARENA, BERBAUR MENJADI SATU KELOMPOK, LANGSUNG MENGAMBIL TEMPAT MEMENUHI RUANG PERMAINAN.

NARATOR:
Malam ini adalah malam yang penuh rahmat dan ampunan
Rahmat dan ampunan bagi segenap manusia dan segenap kehidupan
Dengan khidmat poho-pohon merebahkan lengan-lengannya ke bumi
Berguguran bunga mawar bagai disebar sejuta tangan bidadari
Dengan khidmat bunga-bunga menatapkan wajahnya ke langit dan tersenyum bagai kaum sorgawai
Dan baunya yang harum memabukkan udara malam ini
Malam yang agung, malam yang cerah, malam yag jernih dan dirahmati
Maka tumpaslah racun dendam, racun benci yang bertempat dalam hati                              

MUSIK:.......................................................................................

NARATOR:                                         
Rahmat ialah karunia yang diturunkan oleh Allah kepada Muhammad.
Tahukah kalian tentang dia, rasul yang selalu dicerca oleh segenap kaumnya.
Kaum yang sudah diresapi kesetanan dan dirasuki kegilaan.
Kaum yang begitu engkar kepada kebenaran tatkala Muhammad dilahirkan ke atas bumi ini.
Kaum yang peuh dengan dendam, benci-membenci, dusta-mendusta antarsuku.
Dia adalah nabi dan rasul terakhir dari segenap rasul yang telah diturunkan oleh Allah.

MUSIK:.......................................................................................

KELOMPOK BERUBAH POSISI.
DENGAN TEKNIK PENCAHAYAAN SILUET, TAMPAK JELAS SEEKOR LABA-LABA MENYEMPURNAKAN SARANGNYA DI MULUT GUA.

QARI:  LANTUNAN SURAH AL-ALAQ, AYAT 1-5 DALAM NADA TINGGI.
Iqra’ bismirobbikal lazi khalaq
Khalakal insana min alaq
Warobbukal akram
Allazi allama bilkalam
Allamal insana ma lam ya’lam

MUSIK:......................................................................................

NARATOR 1:
Diturunkan-Nya wahyu yang pertama itu kepada Muhammad di malam gelap dan buta.
Diturunkan-Nya wahyu itu di Bukit Cahaya.
Diturunkan kepada Muhammad
untuk kedamaian,
untuk kebersamaan,
untuk keadilan, dan
untuk kebebasan antara makhluk dengan makhluk..

MUSIK:.......................................................................................

KHADIJAH:  DI DALAM RUMAHNYA.

NARATOR:                                         
Khadijah... selimuti aku... Selimuti aku......

KHADIJAH:                                        
Jangan takut... MENJANGKAU KAIN, MEMBENTANGKANNYA. Jangan takut... SAMBIL MENYELIMUTKAN SELEMBAR KAIN. Allah akan tetap menolong dan melindungi hamba-Nya. Apa yang terjadi?

NARATOR:  
PELAFALAN, DAN DIDENGARKAN OLEH KHADIJAH DENGAN TAKZIM.
Iqra bismirobbikal lazi khalaq
Khalakal insana min alaq
Warobbukal akram
Allazi allama bilkalam
Allamal insana ma lam ya’lam

KHADIJAH:                                        
Tenanglah. Tetapkanlah hatimu. Demi Allah yang jiwa Khadijah di dalam tangan-Nya, saya
yakin, engkaulah yang akan menjadi pemimpin umat kita ini. Tenanglah. MEMPERBAIKI SELIMUT. Aku akan ke rumah Waraqah bin Naufal.  KELUAR.

NARATOR 2:                                      
Malam ini adalah malam yang penuh rahmat dan ampunan.
Rahmat telah dilimpahkan kepada mereka yang mempertahankan kebenaran dan menumpas kemurkaan.
Ampunan telah dilimpahkan bagi mereka yang sudah tobat dari segenap dosa
Rahmat adalah pijar mata-Mu yang sangat jernih, yang memimpin jalan seluruh manusia menghadap-Mu.
Ampunan adalah belaian tangan-Mu yang sangat sejuk, yang menenangkan segenap rasa gelisah.

MUSIK: .......................................................................................

KHADIJAH:
 KETUKAN PINTU DUA KALI.

WARAQAH:
TUA, BUTA, BERTONGKAT, DI DALAM RUMAHNYA. Ya, siapa?

KHADIJAH:
 OFF SOUND. Khadijah.

WARAQAH:
MENUJU PINTU.

KHADIJAH:  
MUNCUL. Assalamu Alaikum...

WARAQAH:                                       
Alaikum Mussalam... MENGANGKAT PALANG PINTU.   

KHADIJAH MELANGKAH MASUK SETELAH PINTU TERBUKA. WARAQAH KEMBALI MEMALANG PINTU SETELAH KHADIJAH DI DALAM.

WARAQAH:
Ada apa, Khadijah?

KHADIJAH: 
Waraqah bin Naufal, Saudaraku.  Aku... aku akan menyampaikan berita tentang peristiwa yang... yang baru saja dialami  Muhammad...
                                                               
MENDEKATI WARAQAH BIN NAUFAL MENYAMPAIKAN BERITA.

QARI:
PELAFALAN DENGAN NADA RENDAH SURAH AL-ALAQ, AYAT 1-5 MELATARBELAKANGI PERCAKAPAN ANTARA WARAQAH BIN NAUFAL DENGAN KHADIJAH..

WARAQAH:                                       
Penanggalan malam ini?

KHADIJAH:                                        
Tujuh belas... tujuh belas Ramadhan.

WARAQAH:
Tujuh belas Ramadhan... Quddus... Quddus... Demi Allah yang  jiwa Waraqah di dalam tangan-Nya, jika engkau membenarkan aku, Khadijah... Sesungguhnya telah datang kepada Muhammad sebuah numus akbar, petunjuk yang besar, sebagaimana petunjuk yang pernah dirahmatkan kepada Nabi Musa Alaihissalam..

KHADIJAH:
Alhamdulillah...

WARAQAH:
Ya, Alhamdulillah, Saudaraku Khadijah. Muhammad sesungguhnya akan menjadi pemimpin bagi semua umat di atas bumi ini. (JEDA).  Seandainya... ya, seandainya aku masih muda dan kuat, dan ...ya, seandainya kita... ya..., aku pasti dapat pula menyaksikan Muhammad berada dalam kepemimpinannya, kerasulannya.  (JEDA). Tapi Khadijah, dalam perjalanan kerasulannya, Muhammad akan dihinakan...

KHADIJAH:
Akan dihinakan?!

WARAQAH:
Benar, Khadijah... akan dihinakan... dan diusir... dan oleh kaumnya sendiri.

KHADIJAH:                                            
Semoga saja tidak.

WARAQAH:                                       
Ya, semoga saja tidak. Tapi semua orang yang datang sebelum Muhammad dengan membawa seperti yang dibawa Muhammad, akan dimusuhi.  Tapi, Khadijah... aku berjanji, jika aku masih sempat menjumpai hari beliau dimusuhi itu, aku akan membantu Muhammad dengan tenaga tuaku ini, meskipun aku tidak bersama di jalannya.

KHADIJAH:                                        
Terima kasih, Saudaraku. Insya Allah.

WARAQAH:                                       
Ya, Insya Allah, Saudaraku.

KHADIJAH:                                        
Saya pergi. Assalamu Alaikum. Keluar.   
MUSIK:.......................................................................................

KELOMPOK:
Tuhan,
Kita begitu dekat
Sebagai api dengan panas
Aku panas dalam apimu

Tuhan,
Kita begitu dekat
Seperti kain dengan kapas
Aku kapas dalam kainmu

Tuhan,
Kita begitu dekat
Seperti angin dengan arahnya

Tuhan,
Dalam gelap
kini aku nyala
pada lampu padammu

KELOMPOK BERUBAH POSISI.

ABU JAHAL:                                       
KEPADA QURAISY 1. Lakukanlah sesuatu. Dia kemanakanmu.

KELOMPOK:
Kau pelihara dia sejak kecil. Kau pelihara dia di rumahmu.

QURAISY 1:
Ya... tapi... bagaimana...

ABU JAHAL:
Dia pasti mau mendengar nasihatmu. Jangan biarkan dia menghina warisan dari leluhur kita.

KELOMPOK:
Ya! Lakukan sesuatu. Lakukan!

ABU JAHAL:
Nah, ini bukan cuma kehendakku, tapi juga mereka. Ayo! Berbuatlah sesuatu!

QURAISY 1 KELUAR. KELOMPOK BERUBAH POSISI.
QURAISY 1 MUNCUL DI SATU TEMPAT.

QURAISY 1:
Anakku, sesungguhnya aku diutus oleh mereka untuk mencegahmu menyebarkan agama Islam. Janganlah aku dibebani dengan perkara di luar kemampuanku.

NARATOR:
Demi Allah, wahai Paman. Seandainya mereka meletakkan matahari di sebelah kananku,
bulan di sebelah kiriku, agar aku meninggalkan seruan Allah sehingga tersiar di seluruh permukaan bumi ini, aku takkan menghentikannya.

QURAISY 1:
Semoga engkau diselamatkan Allah untuk selama-lamanya. Allahu Akbar. Akan kulindungi engkau dari tindasan apa pun. Allahu Akbar. (KELUAR).

MUSIK:.......................................................................................

KELOMPOK KACAU, MENUNGGU SESEORANG YANG TIDAK DATANG. MEREKA MENGUMPAT, MEMAKI, DAN SEMACAMNYA.

KELOMPOK:
Untuk apa kita di sini? Ya, untuk apa dia suruh kita kumpul di sini? Pembohong! Tukang dusta! Tukang Sihir! Bagaimana ini? Penipu!

ABU JAHAL:
DI TENGAH KELOMPOK, MENENANGKAN. Tenang... tenang... Dia takkan ingkar janji. Kalau dia memang benar, dia pasti datang.

MUSIK:.......................................................................................

KELOMPOK:
MELIHAT SESEORANG DARI JAUH YANG MAKIN LAMA MAKIN MENDEKAT. KELOMPOK MEMBERI JALAN BAGI ORANG (IMAJINATIF) YANG BARU MASUK ITU. MEREKA MENGITARINYA.

ABU JAHAL:
Muhammad, kami berkumpul di sini karena kamu mau menyampaikan berita penting. (SINIS).  Kebohongan macam bagaimana lagi yang kamu bawa?

NARATOR:
Abu Jahal saudaraku, dan kalian kaumku.

ABU JAHAL:
Ya, silakan. Kalian... tenang!!!

NARATOR 1
Begini. Kalau aku katakan, bahwa ada musuh yang akan menyerang kita, apa saudara-saudaraku percaya?

KELOMPOK:
Percaya... percaya... percaya... Kami percaya padamu Muhammad, sebab aku belum pernah melihat dustamu.

NARATOR:
Kalau saya bilang bahwa, tak jauh dari sini, ada singa yang akan menerkam kita, saudaraku-saudaraku percaya?

KELOMPOK:
Percaya... percaya... percaya... 
NARATOR:
 Terima kasih. Sekarang aku akan menyampaikan berita penting yang kumaksud itu.       (DIAM). Sesungguhnya Allah telah mengangkat saya sebagai rasul untuk menunjukkan jalan...

KELOMPOK KEMBALI KACAU, MENGUMPAT.

ABU JAHAL:
(MENGATASI KEKACAUAN). Muhammad, inikah tujuan kamu mengumpulkan kami, hanya untuk mendengar omong kosongmu? (MENDESINGKAN CAMBUKNYA).

TIGA ORANG DI ANTARA KELOMPOK BERGABUNG JADI SATU. ABU JAHAL LANGSUNG MENGHAJAR KETIGA ORANG ITU, DISUSUL OLEH YANG LAINNYA. TAPI KETIGA ORANG ITU TETAP MAJU, TEGAP. DARI MULUTNYA TERLANTUN ZIKRULLAH:

Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha Illallah, Wallahu Akbar...
Lahaula wa la quwwata illabillah.

QARI:
Surah Al-Isra, ayat 1.
Subhana llazi asra bi abdihi... dst
                                                                               
PERJALANAN MALAM: ISRA’ DITANDAKAN DENGAN MELANCARNYA KALIGRAFI CAHAYA  MUHAMMAD DALAM AKSARA ARAB SECARA HORIZONTAL, SEDANGKAN MI’RAJ SECARA VERTIKAL.

NARATOR:
Maha suci Allah yang membawa berjalan hamba-Nya malam hari dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha
yang Kami berkati sekitarnya
Untuk memperlihatkan kepadanya beberapa tanda kebesaran Kami
Sungguh Dialah Yang Maha Mendengar
Yang Maha Melihat

NARATOR:
Attahiyatul mubarkatus sholawatut tayybatu lillah...
Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullahi wabarokatuh...

KELOMPOK:
Assalamu alaina waala ibadillahi ssholihin...
Asyhdu An Lailaha Illa Llah... Waasyhadu Anna Muhammadar Rasulullah...


QARI:
SURAH  DAN AYAT TENTANG PENERIMAAN SHOLAT 5 WAKTU.

MUSIK:.......................................................................................

NARATOR:
Manusia macam apakah dia?
Rahasia dan syarat-syarat apakah yang dimilikinya dengan sempurna
Sehingga dia berhasil menjadi manusia yang mengatasi manusia lainnya?
                                                                               
NARATOR:
Ketegaran hati dan keteguhan iman macam apakah yang dimilikinya
Sehingga ia mampu membendung segala godaan yang menyeragnya?

NARATOR:                                         
Apa yang menyebabkan golongan jelata di antara kaumnya berlindung diri padanya, dan segera bernaung di bawah panji-panji dan bendera-bendera da’wahnya?

NARATOR:
Apa yang mendorong adikara jahiliyah, Umar bin Khattab, yang mencarinya dengan maksud hendak memenggal kepalanya
Tiba-tiba berbalik haluan dan lantas membelanya hingga tetes darah penghabisan?

QARI:
SURAH DAN  AYAT:
Alyauma akmaltu lakum dinakum
Waatmamtu alaikum ni’mati
Waraditu lakumul Islama dina    

NARATOR:
Hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu
Dan telah kucukupkan untukmu nikmat-Ku
Dan telah kuridhoi Islam agamamu.

MUSIK:.......................................................................................

Demam itu demam yang pertama
demam yang terakhir
bagi rasul terahir
Jam itu jam-jam yang penghabisan
bagi Utusan Penghabisan

Dalam demam yang mencengkeram
betapa sabar kau terbaring di selembar tikar
Dalam jam-jam penghabisan
betapa dalam lautan pasrahmu

Ada kulihat matamu berisyarat
Adakah gerangan yang ingin kau pesankan
dalam jam-jam penghabisan
wahai Nabi Pilihan

Maka kuhampirkan telingaku yang kanan di mulutmu yang suci
Maka kudengar ucapmu pelan
Di bahwa tikar
masih tersisa sembilan dinar
Tolong sedekahkan sesegera mungkin
kepada fakir miskin

Mengapa yang sembilan dinar

Mengapa itu benar
yang membuatmu gelisah ya Rasulullah

Sebab ke mana nanti kusembunyikan mukaku di hadirat Ilahi
bila aku menghadap dan Dia tahu
aku meninggalkan bumi
dengan memiliki duit
Biar barang sedikit
Biar cuma sembilan dinar

Ke bumi aku diutus memberikan arah ke jalan lurus
Tugasku tak hanya menyampaikan pesan
Tugasku adalah juga sebagai teladan
bagi segala orang yang mencintai Tuhan
Lebih dari segala dinar
Lebih dari segala yang lain

Miskin aku datang
biarlah miskin aku pulang
Bersih aku lahir
biarlah bersih hingga detik terakhir

Sembilan dinar pelan-pelan kuambil dari bawah tikar
Bergegas aku keluar dari kamarmu yang sempit
kamarmu yang amat sederhana

Bergegas aku melangkah ke lorong-lorong sempit
di atas jalan-jalan pasir tanah Madinah
menyedekahkan dinar yang sembilan
kepada orang-orang yang sangat kau sayang
orang-orang miskin seperti kau
orang-orang yatim seperti kau

Dan
Demam itu
demam yang pertama
demam yang terakhir bagi Rasul Terakhir
Dan
Jam itu adalah detik penghabisan
bagi Utusan Penghabisan
Muhammad
Kau tak di situ lagi di tubuh itu
Tinggal senyum di bibirmu
Tinggal teduh di wajahmu
Rasulullah
Miskin kau datang
Miskin kau pulang
Bersih kau lahir
Bersih hingga detik terakhir.
MUSIK                                                  :   .......................................................................................

9 Ramadan 1430 H
30 Agustus 2009


Bahan:
- Al-Quran Bacaan Mulia (dan terjemahan) karya HB Jassin, terbitan Yayasan 23 Januari 1942, Jakarta, 1982.

The History of the Quranic Text  (from Revelation to Compilation) karya Prof. Dr. M.M. Al-A’zami, terbitan Gema Insani Press, Jakarta, 2005.                      

- Puisi Saat-saat Terakhir Muhammad Rasulullah (dalam Kumpulan Puisi Indonesia Masihkah Engkau Tanah Airku?) karya Husni Djamaluddin, terbitan Pustaka Jaya, Jakarta, 2004.

-  Puisi Tuhan Kita Begitu Dekat karya Abdul Hadi WM (dalam Antologi Puisi Tuhan Kita Begitu Dekat) diedit Hamzah Hamdani, terbitan Dewan Bahasa dan Pustaka Cawangan Sarawak, Kuching, 1984.

-  Puisi Hari ini adalah Hari yang Penuh Rahmat dan Ampunan karya Saribi AFN  (dalam Majalah Horison), Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar